Ada seorang anak perempuan yang sedang sibuk bermain, dihadapan anak tersebut ayahnya sedang duduk membaca koran , tiba2 putri kecilnya bertanya : “ ayah... temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ayah juga akan berbuat yang sama? ”
Mendengar pertanyaan itu sang ayah tertawa dan menjawab : “ Nggak ... Tapi, ayah akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu dan semua keluarga kita.”,
si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak mengendap-ngendap duduk disamping ayahnya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. “ayah..., aku waktu itu pernah dengar cerita ada ayah yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ayah bagaimana?” Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama. Sang ayah melipat korannya memandang wajah putrinya dan menjawab dengan suara lebih tegas, “hem.... ayah akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ayahmu menahan lapar.”
Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ayahnya dengan penuh sayang. “Makasih ayah.... Aku
bisa selalu bersandar pada ayah”
Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang ayah membalas, “Tidak, sayang! Tapi ayah akan
mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai
jatuh tersungkur ketika ayah sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ayah bisa
mendampingimu.”
Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa harus dan rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?
Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari.
Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak disaat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.
diambil dari status fb nya Muhsin Sahab
0 komentar:
Posting Komentar