Pertentangan Sunni-Syiah yang saat ini tengah meruncing di dunia Islam dan Arab sangat menguntungkan posisi politik Israel. Demikian pernyataan Meir Dagan, salah seorang pengamat politik Israel yang juga mantan Kepala Mossad, badan intelijen Israel dalam surat kabar Haaretz pada Rabu (19/6).
Pertentangan ini sengaja dibuat oleh Israel supaya dunia Islam melupakan bahay yang sesungguhnya menggerogoti mereka,yaitu kehadiran Israel di bumi Palestina. Israel memiliki tujuan menciptakan sebuah kawasan baru diwilayah jazirah Arab, sehingga dengan munculnya konflik sunni syiah seperti sekarang tujuan mereka dapat dengan mudah tercapai. Mereka tidak ingin adanya persatuan dalam dunia Islam. Bila umat Islam bersatu maka satu-satunya tujuan dunia Islam adalah menyelamatkan saudara-saudaranya yang saat ini sedang terjajah dan terbantai di bumi Palestina.
Haaretz dalam sebuah tulisannya yang membahas soal situasi Timur Tengah dan dunia Arab terhadap Israel, menyebutkan "Memposisikan Israel, negara-negara Arab Teluk Persia, bahkan Mesir serta Palestina dalam satu kubu dan pertentangan terbuka Sunni-Syiah, adalah masalah yang muncul sejak dekade lalu, dan berlanjutnya masalah tersebut akan berujung dengan terpecahnya dunia Arab dan Islam."
Lebih lanjut Dagan menyatakan: "Pertentangan antara Sunni dan Syiah merupakan peluang langka bagi Israel untuk memperkuat posisinya di Timur Tengah dengan menciptakan kelompok-kelompok baru. Israel dapat memanfaatkan masalah ini sehingga wilayahnya dapat diakui secara resmi."
0 komentar:
Posting Komentar