nagiest

Memberi adalah sebuah komunikasi yang terbaik

nagiest

Cara terbaik dalam menasihati anak-anakmu adalah mencari tahu apa yang mereka inginkan dan lalu nasehatilah mereka bagaimana melakukannya

nagiest

Tidak ada yang sia-sia jika kita melakukan sesuatu untuk anak-anak. Mereka sepertinya tidak memperhatikan kita, mengalihkan pandangan dan jarang berterima kasih, tapi apa yang kita lakukan untuk mereka tidak pernah sia-sia

nagiest

Anda memiliki waktu seumur hidup untuk bekerja, Namun anak-anak hanya memiliki masa kecil sekali

nagiest

Anak terlahir ke dunia dengan kebutuhan untuk disayangi tanpa kekerasan, bawaan hidup ini jangan sekalipun didustakan

Kamis, 07 November 2013

Cerita Dibalik Seminar Sunni Syiah Di Jakarta 5 Nov 2013

Selasa 5 November 2013 yang juga bertepatan dengan 1 Muharram 1435 h, telah diadakan Seminar Polemik Suksesi Kekhalifahan Dan Tragedi Berdarah Karbala, Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Mazhab Islam. Acara ini diadakan untuk menambah wawasan umat islam tetang sunni dan syiah. Di hadiri oleh 200 an orang. Rencananya seminar ini akan diisi dengan  5 orang nara sumber yaitu Ust. Drs. A. Subki Saiman, MA.(pengkaji Sunni dan Syiah), H. Abdul Chair (akademisi), DR. Fuad Jabali, MA. (dir. lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Ust. M.Thalib ( amir Majlis Mujahidin Indonesia) dan Ust. DR. Umar Shahab, MA ( Ketua Dewan Syuro DPP Ahlul Bait Indonesia).

Masalah terjadi saat pembicara dari pihak Syiah yaitu Ust. Umar Shahab batal untuk mempresentasikan makalahnya karena dilarang oleh panitia. Panitia beralasan makalah yang dibuat oleh ust Umar tidak sesuai dengan tema. Hal ini diakui oleh ketua panitia M.A Akib sebagai kekhilafan pihak panitia karena panitia baru mengetahui ketidak sesuaian itu pada saat berlangsungnya acara tersebut dan tidak membaca dari sebelumnya . Padahal makalah tersebut telah dijilid dan dibagikan kepada peserta seminar.

Menurut Ust Umar sendiri bahwa beliau diminta oleh panitia untuk tidak jadi berbicara di seminar tersebut. Mengenai masalah makalahnya, menurut beliau bahwa pihak panitia bukan tidak membaca makalahnya, sebelum mereka cetak mereka sudah baca. Terbukti ada pesan sms dari ketua panitia yang meminta beliau untuk menambahkan persoalan "taqrib" dari makalah beliau yang memang tidak disebutkan secara tegas. Sms ini menggambarkan bahwa mereka sudah baca. Dan mereka sudah mencetakanya, jika ini adalah sebuah kesalahan, maka kesalahan terbesar pihak panitia adalah ketika mereka meminta ust Umar shahab untuk batal sebagai pembicara.

Jika panitia "sebenarnya" sudah tahu isi dari makalah tersebut kemudian mereka mencetaknya dan membagikan kepada peserta, berarti pada saat itu sebenarnya tidak ada masalah pada makalahnya. Adanya penolakan terjadi setelah makalah tersebut dibagi kepada para peserta. Bisa jadi ada oknum-oknum yang tidak ingin ust Umar Shahab memaparkan makalahnya karena takut dengan materi yang bakal sulit dibantah, mereka mengancam panitia. Karena bagi para musuh syiah cara apapun boleh dilakukan untuk mencegah perkembangan mazhab ahlulbait ini. 


Yang tidak kalah menarik adalah arrahmah.com,media yang selalu condong kepada alirannya para teroris yang sudah terkenal dengan fitnah-fitnahnya kepada ummat Islam ikut memberikan pemberitaannya.

# Pada Selasa, 2 Muharram 1435 H / 5 November 2013 18:1 dia melaporkan bahwa Ust. Umar kabur dari sebuah DISKUSI SUNNI SYIAH http://www.arrahmah.com/news/2013/11/05/umar-shahab-kabur-akui-syiah.html 



# Dan 2 jam kemudian dia memberitakan, ternyata : UST. UMAR DILARANG PANITIA YANG KETAKUTAN JIKA UST UMAR SHAHAB MENYAMPAIKAN MAKALAHNYA DIHADAPAN AUDIEN PADA SEMINAR TERSEBUT

inilah kelakuan situs berita paling aneh dan provokatif yang TIDAK PUNYA MALU DAN ETIKA BERITA SAMA SEKALI.
berita yang pertama mengatakan kalo Ust Umar shahab kabur karena diminta mengakui ke syiahannya sedangkan berita kedua mengatakan kalau ust Umar tidak diperkenankan berbica karena makalahnya tidak ilmiah dan provokatif karena judul makalahnya ust Umar "Saksikan Aku Adalah Syiah".


Rabu, 06 November 2013

Israel Diuntungkan Dengan Isu Sunni-Syiah

Pertentangan Sunni-Syiah yang saat ini tengah meruncing di dunia Islam dan Arab sangat menguntungkan posisi politik Israel. Demikian pernyataan Meir Dagan, salah seorang pengamat politik Israel yang juga mantan  Kepala Mossad, badan intelijen Israel dalam surat kabar Haaretz pada Rabu (19/6).

Pertentangan ini sengaja dibuat oleh Israel supaya dunia Islam melupakan bahay yang sesungguhnya menggerogoti mereka,yaitu kehadiran Israel di bumi Palestina. Israel memiliki tujuan menciptakan sebuah kawasan baru diwilayah jazirah Arab, sehingga dengan munculnya konflik sunni syiah seperti sekarang tujuan mereka dapat dengan mudah tercapai. Mereka tidak ingin adanya persatuan dalam dunia Islam. Bila umat Islam bersatu maka satu-satunya tujuan dunia Islam adalah menyelamatkan saudara-saudaranya yang saat ini sedang terjajah dan terbantai di bumi Palestina.

Haaretz dalam sebuah tulisannya yang membahas soal situasi Timur Tengah  dan dunia Arab terhadap Israel, menyebutkan "Memposisikan Israel, negara-negara Arab Teluk Persia, bahkan Mesir serta Palestina dalam satu kubu dan pertentangan terbuka Sunni-Syiah, adalah masalah yang muncul sejak dekade lalu, dan berlanjutnya masalah tersebut akan berujung dengan terpecahnya dunia Arab dan Islam." 

Lebih lanjut Dagan menyatakan: "Pertentangan antara Sunni dan Syiah merupakan peluang langka bagi Israel untuk memperkuat posisinya di Timur Tengah dengan menciptakan kelompok-kelompok baru. Israel dapat memanfaatkan masalah ini sehingga wilayahnya dapat diakui secara resmi."

Selasa, 05 November 2013

video Doa Kumayl


Kumayl bin Ziyad Nakha’i adalah sahabat pilihan Imam Ali AS. Ketika Imam Ali AS memerintah, (35-40H), Kumayl dlantik menjadi wali kota Hait. Ia akhirnya menemui kesyahidannya pada tahun 83 hijrah dalam usia 90 tahun atas perintah penguasa zalim, Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi. Kumayl dimakamkan di suatu tempat bernama Tsaubah, yang terletak di antara Najaf al-Asyraf dan Kufah, di Iraq.
Doa Kumayl ini telah diajarkan oleh Imam Ali AS kepada Kumayl RA. Menurut Sayyid Ibn Thawwus dalam kitab Iqbal,riwayat ini disampaikan oleh Kumayl:” Pada suatu hari, saya duduk di masjid Basrah bersama Maulana Amirul Mu’minin Ali AS membicarakan hal Nisfu Sya’ban. Ketika ditanya tentang ayat,” Fiha yufraqu kullu amrin hakim,” (Surah al-Dukhaan:4), Imam Ali AS mengatakan bahawa ayat ini mengenai Nisfu Sya’ban; orang yang beribadat di malam itu, tidak tidur, dan membaca Doa Hadrat Hidhir AS akan diterima doanya.”
“Ketika Imam Ali pulang ke rumahnya, di malam itu, saya menyusulinya. Melihat saya, Imam AS bertanya,” Apakah keperluan anda ke mari?” Jawab saya, ” Saya ke sini untuk mendapatkan Doa Hadrat Hidhr.” Imam mempersilakan saya duduk, seraya mengatakan,” Ya Kumayl, apabila anda menghafal doa ini dan membacanya setiap malam Juma’at,cukuplah itu untuk melepaskan anda dari kejahatan, ada akan ditolong Allah, diberi rezeki, dan doa ini akan dimakbulkan. Ya Kumayl, lamanya persahabatan serta perkhidmatan anda, menyebabkan anda dikurniai nikmat dan kemuliaan untuk belajar (doa ini).”

Doa Kumail

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

اَللّهُمَّ اِنّى اَسْئَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ وَ بِقُوَّتِكَ الَّتى قَهَرْتَ بِها كُلَّ شَىْءٍ

Ya Allah, aku memohon demi rahmat-Mu yang mencakup segala sesuatu; dan demi kekuatan-Mu yang menundukkan segalanya;

وَ خَضَعَ لَها كُلُّ شَىْءٍ وَ ذَلَّ لَها كُلُّ شَىْءٍ وَ بِجَبَرُوتِكَ الَّتى غَلَبْتَ بِها

dan segalanya tunduk dan hina di hadapannya (kekuatan-Mu); dan denganjabarut-Mu yang mana Engkau memenangkan

كُلَّ شَىْءٍ وَ بِعِزَّتِكَ الَّتى لا يَقُومُ لَها شَىْءٌ وَ بِعَظَمَتِكَ الَّتى مَلاَتْ كُلَّ

segala sesuatu dengannya; dan dengan kemuliaan-Mu yang mana tidak ada satupun yang bisa berdiri menandinginya; dan dengan keagungan-Mu yang telah memenuhi segala sesuati;

شَىْءٍ وَ بِسُلْطانِكَ الَّذى عَلا كُلَّشَىْءٍ وَ بِوَجْهِكَ الْباقى بَعْدَ فَناَّءِ

dan dengan kekuasaan-Mu yang lebih tinggi dari segala sesuatu; dan demi wajah-Mu yang kekal setelah fananya

كُلِّ شَىْءٍ وَ بِأَسْمائِكَ الَّتى مَلاَتْ اَرْكانَ كُلِّشَىْءٍ وَ بِعِلْمِكَ الَّذى اَحاطَ

segala sesuatu; dan dengan nama-nama-Mu yang telah memenuhi rukun segala sesuatu (menjadi pondasi dan asas segala sesuatu); dan dengan ilmu-Mu yang meliputi

بِكُلِّ شَىْءٍ وَ بِنُورِ وَجْهِكَ الَّذى اَضاَّءَ لَهُ كُلُّشىْءٍ يا نُورُ يا قُدُّوسُ يا

segala sesuatu; dan dengan cahaya wajah-Mu yang karenanya segala sesuatu tersinari. Wahai Cahaya, wahai Yang Maha Suci, wahai

اَوَّلَ الاْوَّلِينَ وَ يا اخِرَ الاْ خِرينَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِىَ الذُّنُوبَ الَّتى تَهْتِكُ

dzat Yang Lebih Awal dari segala yang awal, dan Lebih Akhir dari segala yang akhir. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah mengoyak

الْعِصَمَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِىَ الذُّنُوبَ الَّتى تُنْزِلُ النِّقَمَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِىَ

tirai penjaga. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku yang telah menurunkan amarah-Mu. Ya Allah, ampunilah

الذُّنُوبَ الَّتى تُغَيِّرُ النِّعَمَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لىَ الذُّنُوبَ الَّتى تَحْبِسُ

dosa-dosaku yang telah merubah nikmat-nikmat. Ampunilah dosa-dosakuyang telah menghalangi

الدُّعاَّءَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِىَ الذُّنُوبَ الَّتى تُنْزِلُ الْبَلاَّءَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلى

naiknya doa (kepada-Mu). Ya Allah ampunilah dosa-dosaku yang telah menurunkan bencana. Ya Allah ampunilah

كُلَّ ذَنْبٍ اَذْنَبْتُهُ وَ كُلَّ خَطَّيئَةٍ اَخْطَاْتُها اَللّهُمَّ اِنّى اَتَقَرَّبُ اِلَيْكَ

segala dosa yang telah aku kerjakan dan segala kesalahan yang telah daku lakukan. Ya Allah, sungguh aku mendekatkan diri pada-Mu

بِذِكْرِكَ وَ اَسْتَشْفِعُ بِكَ اِلى نَفْسِكَ وَ اَسْئَلُكَ بِجُودِكَ اَنْ تُدْنِيَنى مِنْ

dengan cara mengingat-Mu (berdzikir pada-Mu), dan aku meminta pertolongan (syafa’at) dari diri-Mu untuk meraih-Mu, dan aku memohon kedermawaan-Mu agar mendekatkan diri ini

قُرْبِكَ وَ اَنْ تُوزِعَنى شُكْرَكَ وَ اَنْ تُلْهِمَنى ذِكْرَكَ اَللّهُمَّ اِنّى اَسْئَلُكَ

padamu. Lalu Kau karuniakan aku syukur, mengilhamkanku dzikir. Ya Allah, sungguh aku memohon pada-Mu

سُؤ الَ خاضِعٍ مُتَذَلِّلٍ خاشِعٍ اَنْ تُسامِحَنى وَ تَرْحَمَنى وَ تَجْعَلَنى

dengan permohonan orang yang rendah, hina, khusyu’, agar Kau memaafkan aku, merahmatiku, dan menjadikanku

بِقَِسْمِكَ راضِياً قانِعاً وَ فى جَميعِ الاْحْوالِ مُتَواضِعاً اَللّهُمَّ وَ اَسْئَلُكَ

ridha dan merasa cukup dengan pemberian-Mu. Juga jadikan aku senantiasa rendah hati dalam setiap keadaan. Ya Tuhanku, aku meminta dari-Mu

سُؤالَ مَنِ اشْتَدَّتْ فاقَتُهُ وَ اَنْزَلَ بِكَ عِنْدَ الشَّدآئِدِ حاجَتَهُ وَ عَظُمَ

dengan permintaan orang yang begitu besar kebutuhannya, yang telah meluapkan segala kebutuhannya pada-Mu saat terdesak, yang juga besar

فيما عِنْدَكَ رَغْبَتُهُ اَللّهُمَّ عَظُمَ سُلْطانُكَ وَ عَلا مَكانُكَ وَ خَفِىَ

harapannya terhadap apa yang ada di sisi-Mu. Ya Allah, begitu agung kuasa-Mu dan tinggi tahta-Mu. Sungguh samar

مَكْرُكَ وَ ظَهَرَ اَمْرُكَ وَ غَلَبَ قَهْرُكَ وَ جَرَتْ قُدْرَتُكَ وَ لا يُمْكِنُ الْفِرارُ

makar-Mu, dan nampak perkara-Mu. Kekuatan-Mu selalu menang dan juga kudrat-Mu. Tak mungkin (ada yang bisa) lari

مِنْ حُكُومَتِكَ اَللّهُمَّ لا اَجِدُ لِذُنُوبى غافِراً وَ لا لِقَبائِحى ساتِراً وَ لا

dari kekuasaan-Mu. Ya Allah Tuhanku, aku tidak menemukan selain Engkau yang dapat memaafkan dosa-dosaku, dan tidak pula yang dapat menutupi keburukan-keburukanku. Juga tiada lagi selain-Mu

لِشَىْءٍ مِنْ عَمَلِىَ الْقَبيحِ بِالْحَسَنِ مُبَدِّلاً غَيْرَكَ لا اِلهَ اِلاّ اَنْتَ

yang bersedia membalas dengan kebaikan atas keburukan yang telah kulakukan. Benar tiada Tuhan selain Engkau.

سُبْحانَكَ وَ بِحَمْدِكَ ظَلَمْتُ نَفْسى وَ تَجَرَّأتُ بِجَهْلى وَ سَكَنْتُ اِلى

Maha suci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Aku telah zalim pada diriku sendiri. Telah lancang karena kebodohanku. Aku lalai karena merasa nyaman

قَديمِ ذِكْرِكَ لى وَ مَنِّكَ عَلَىَّ اَللّهُمَّ مَوْلاىَ كَمْ مِنْ قَبيحٍ سَتَرْتَهُ وَ كَمْ

karena Engkau selalu mengingatku dan mengasihiku. Ya Rabbi ya Tuhan, betapa banyak keburukanku yang telah kau tutupi? Betapa banyak

مِنْ فادِحٍ مِنَ الْبَلاَّءِ اَقَلْتَهُ وَ كَمْ مِنْ عِثارٍ وَقَيْتَهُ وَ كَمْ مِنْ مَكْرُوهٍ

bala dan bencana yang telah Kau hindarkan dariku? Betapa sering Engkau mencegahku tergelincir? Betapa Engkau

دَفَعْتَهُ وَ كَمْ مِنْ ثَناَّءٍ جَميلٍ لَسْتُ اَهْلاً لَهُ نَشَرْتَهُ اَللّهُمَّ عَظُمَ بَلاَّئى

menjagaku dari keburukan? Betapa sering pula Engkau menebar pujian-pujian untukku yang padahal aku tidak pantas mendapatkannya? Ya Allah, betapa besar balaku ini,

وَ اَفْرَطَ بى سُوَّءُ حالى وَ قَصُرَتْ بى اَعْمالى وَ قَعَدَتْ بى اَغْلالى

keterlaluan sudah buruknya keadaan hamba-Mu, sedikit sekali amalku, keterikatanku pada dunia telah mengekangku di sini,

وَ حَبَسَنى عَنْ نَفْعى بُعْدُ اَمَلى وَ خَدَعَتْنِى الدُّنْيا بِغُرُورِها وَ نَفْسى

angan-angan panjangku telah menahanku dari apa-apa yang dapat menguntungkanku. Dunia telah menipuku dengan tipuan-tipuannya! Dan diriku

بِجِنايَتِها وَ مِطالى يا سَيِّدى فَاَسْئَلُكَ بِعِزَّتِكَ اَنْ لا يَحْجُبَ عَنْكَ

terlumuri dosa dan keburukannya, lalu tinggal cukup lama di dalamnya. Wahai Tuhanku, kini aku memohon pada-Mu demi kemuliaan-Mu  jangan Kau biarkan doaku tertutupi (agar Engkau tidak berpaling dari doaku)

دُعاَّئى سُوَّءُ عَمَلى وَ فِعالى وَ لا تَفْضَحْنى بِخَفِىِّ مَا اطَّلَعْتَ عَلَيْهِ مِنْ

dikarenakan buruknya amal perbuatanku. Jangan pula Kau buka aib yang telah kulakukan

سِرّى وَلا تُعاجِلْنى بِالْعُقُوبَةِ عَلى ما عَمِلْتُهُ فى خَلَواتى مِنْ سُوَّءِ

saat aku sendiri. Jangan terburu-buru menurunkan hukuman padaku atas apa yang telah kulakukan di saat sepi,

فِعْلى وَ اِساَّئَتى وَ دَوامِ تَفْريطى وَ جَهالَتى وَ كَثْرَةِ شَهَواتى وَ غَفْلَتى

termasuk perbuatan-perbuatan burukku, keterlaluanku dan kebodohanku, tingginya syahwatku dan kelalaianku.

وَ كُنِ اللّهُمَّ بِعِزَّتِكَ لى فى كُلِّ الاْحْوالِ رَؤُفاً وَ عَلَىَّ فى جَميعِ

Tetaplah selalu sayang padaku demi kemuliaan-Mu dalam setiap keadaan, dan juga mengasihiku dakan segala

الاُْمُورِ عَطُوفاً اِلهى وَرَبّى مَنْ لى غَيْرُكَ اَسْئَلُهُ كَشْفَ ضُرّى

perkara. Ya Ilahi wahai Tuhanku, siapa lagi untukku selain-Mu? Yang dapat kuminta agar menyingkirkan keburukanku

وَالنَّظَرَ فى اَمْرى اِلهى وَ مَوْلاىَ اَجْرَيْتَ عَلَىَّ حُكْماً اِتَّبَعْتُ فيهِ

dan menoleh pada masalah-masalahku. Ilahi, engkau telah memberlakukan atasku hukum orang yang telah mengikuti

هَوى نَفْسى وَ لَمْ اَحْتَرِسْ فيهِ مِنْ تَزْيينِ عَدُوّى فَغَرَّنى بِما اَهْوى

hawa nafsu, dan aku benar-benar tidak berhat-hati dengan buaian musuhku yang kemudian menipuku sesuka hatinya

وَ اَسْعَدَهُ عَلى ذلِكَ الْقَضاَّءُ فَتَجاوَزْتُ بِما جَرى عَلَىَّ مِنْ ذلِكَ بَعْضَ

dan Qadha serta Qadar telah mendukungnya. Lalu dengan keadaan ini aku melangkahi

حُدُودِكَ وَ خالَفْتُ بَعْضَ اَوامِرِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَىَّ فى جَميعِ ذلِكَ

batasan-batasan yang seharusnya tak boleh kulangkahi; membangkang terhadap sebagian perintah-perintah-Mu. Maka segala puji bagi-Mu atas semua itu.

وَ لا حُجَّةَ لى فيما جَرى عَلَىَّ فيهِ قَضاَّؤُكَ وَ اَلْزَمَنى حُكْمُكَ

Aku tidak bisa berkata apa-apa atas hukuman yang Kau putuskan untukku karenanya, yang telah Kau pastikan dari hukuman

وَ بَلاؤُكَ وَ قَدْ اَتَيْتُكَ يا اِلهى بَعْدَ تَقْصيرى وَ اِسْرافى عَلى نَفْسى

dan bala-mu. Aku mendatangi-Mu wahai Tuhanku setelah segala kesalahan dan keterlaluanku atas diriku ini

مُعْتَذِراً نادِماً مُنْكَسِراً مُسْتَقيلاً مُسْتَغْفِراً مُنيباً مُقِرّاً مُذْعِناً مُعْتَرِفاً لا

dengan meminta maaf, menyesal, patah hati, beristighfar, bertaubat, mengaku atas dosaku…

اَجِدُ مَفَرّاً مِمّا كانَ مِنّى وَ لا مَفْزَعاً اَتَوَجَّهُ اِلَيْهِ فى اَمْرى غَيْرَ قَبُولِكَ

Aku tidak menemukan jalan untuk lari dan berlindung ketakutan. Aku menuju-Mu dalam masalah ini

عُذْرى وَ اِدْخالِكَ اِيّاىَ فى سَعَةِ رَحْمَتِكَ اَللّهُمَّ فَاقْبَلْ عُذْرى

agar Kau menerima uzurku, memasukkanku ke dalam rahmat-Mu. Ya Allah, terimalah maaf ini

وَارْحَمْ شِدَّةَ ضُرّى وَ فُكَّنى مِنْ شَدِّ وَ ثاقى يا رَبِّ ارْحَمْ ضَعْفَ

kasihanilah hamba yang sangat buruk ini. Bebaskan aku dari belenggu dosaku. Ya Rabbi, kasihani tubuhku

بَدَنى وَ رِقَّةَ جِلْدى وَ دِقَّةَ عَظْمى يا مَنْ بَدَءَ خَلْقى وَ ذِكْرى وَ تَرْبِيَتى

yang lemah ini, kulitnya yang tipis, dan tulangnya yang rapuh. Wahai yang memulai penciptaanku dan mendidikku,

وَ بِرّى وَ تَغْذِيَتى هَبْنى لاِبْتِدآءِ كَرَمِكَ وَ سالِفِ بِرِّكَ بى يا اِلهى

lalu berbuat baik padaku dan menghidupiku, berilah kembali kebaikan-Mu itu sebagaimana yang lalu. Ya Ilahi

وَ سَيِّدى وَ رَبّى اَتُراكَ مُعَذِّبى بِنارِكَ بَعْدَ تَوْحيدِكَ وَ بَعْدَ مَا انْطَوى

wahai Tuhanku, apakah benar Kau akan membiarkanku diadzab di neraka-Mu setelah aku mengakui keesaan-Mu? Setelah hati ini

عَلَيْهِ قَلْبى مِنْ مَعْرِفَتِكَ وَ لَهِجَ بِهِ لِسانى مِنْ ذِكْرِكَ وَاعْتَقَدَهُ

menyadari keagungan-Mu? dan lidahku bergetar saat mengingat-Mu? sampai-sampai lidahku lancar berdzikir menyebut nama-Mu,

ضَميرى مِنْ حُبِّكَ وَ بَعْدَ صِدْقِ اعْتِرافى وَ دُعاَّئى خاضِعاً لِرُبُوبِيَّتِكَ

dan jiwaku telah terikat dengan kecintaan pada-Mu. Apa benar Kau akan menyiksaku setelah kuakui Engkau secara jujur, berdoa pada-Mu secara tulus, tunduk akan rububiyah-Mu?

هَيْهاتَ اَنْتَ اَكْرَمُ مِنْ اَنْ تُضَيِّعَ مَنْ رَبَّيْتَهُ اَوْ تُبْعِدَ مَنْ اَدْنَيْتَهُ اَوْ

Tidak… Engkau tidak mungkin menghempaskan begitu saja hamba yang telah Kau didik. Maha Mulia Engkau untuk menjauhkan hamba yang pernah Kau dekatkan dan Kau sayangi,

تُشَرِّدَ مَنْ اوَيْتَهُ اَوْ تُسَلِّمَ اِلَى الْبَلاءِ مَنْ كَفَيْتَهُ وَ رَحِمْتَهُ وَ لَيْتَ

dan menceburkannya dalam bala dan bencana padahal Engkau telah mencukupinya dan merahmatinya.

شِعْرى يا سَيِّدى وَ اِلهى وَ مَوْلاىَ اَتُسَلِّطُ النّارَ عَلى وُجُوهٍ خَرَّتْ

Aku ingin tahu, wahai Tuhanku… Apakah Kau akan membakar wajah-wajah yang telah tunduk

لِعَظَمَتِكَ ساجِدَةً وَ عَلى اَلْسُنٍ نَطَقَتْ بِتَوْحيدِكَ صادِقَةً وَ بِشُكْرِكَ

karena keagungan-Mu dalam sujud, Lidah yang mengucap tulus akan keesaan-Mu; hamba yang

مادِحَةً وَ عَلى قُلُوبٍ اعْتَرَفَتْ بِاِلهِيَّتِكَ مُحَقِّقَةً وَ عَلى ضَماَّئِرَ حَوَتْ

telah memuji-Mu karena mensyukuri-Mu; hamba yang mengaku di hatinya bahwa Engkau benar-benar Tuhannya; hamba yang

مِنَ الْعِلْمِ بِكَ حَتّى صارَتْ خاشِعَةً وَ عَلى جَوارِحَ سَعَتْ اِلى اَوْطانِ

hatinya penuh pengetahuan tentang-Mu hingga merasa takut; hamba yang tubuhnya bergegas dihantarkan menuju tempat ibadah-Mu

تَعَبُّدِكَ طاَّئِعَةً وَ اَشارَتْ بِاسْتِغْفارِكَ مُذْعِنَةً ما هكَذَا الظَّنُّ بِكَ وَ لا

dengan penuh kerinduan; dan mengisyarahkan istighfarnya dengan penuh harapan pengampunan. Sunggah tidak seperti itu prasangkaku

اُخْبِرْنا بِفَضْلِكَ عَنْكَ يا كَريمُ يا رَبِّ وَ اَنْتَ تَعْلَمُ ضَعْفى عَنْ قَليلٍ

Aku sering sekali mendengar tentang kemurahan-Mu. Wahai Yang Maha Pemurah waha Rabb-ku. Engkau tahu jelas betapa lemahnya aku

مِنْ بَلاَّءِ الدُّنْيا وَ عُقُوباتِها وَ ما يَجْرى فيها مِنَ الْمَكارِهِ عَلى اَهْلِها

yang tidak mampu bertahan atas bala di dunia dan hukuman yang sedikit ini, atas segala yang menimpa penduduknya dari kesusahan-kesusahan.

عَلى اَنَّ ذلِكَ بَلاَّءٌ وَ مَكْرُوهٌ قَليلٌ مَكْثُهُ يَسيرٌ بَقاَّئُهُ قَصيرٌ مُدَّتُهُ

Padahal bala dan kesusahan itu hanya sedikit, sebentar, dan pendek masanya.

فَكَيْفَ احْتِمالى لِبَلاَّءِ الاْخِرَةِ وَ جَليلِ وُقُوعِ الْمَكارِهِ فيها وَهُوَ بَلاَّءٌ

Lalu bagaimana mungkin daku bertahan dalam bala dan siksa akhirat dan segala hukuman yang ada di sana?

تَطُولُ مُدَّتُهُ وَ يَدُومُ مَقامُهُ وَ لا يُخَفَّفُ عَنْ اَهْلِهِ لاِنَّهُ لا يَكُونُ اِلاّ

Yang berlangsung lama dan tidak ada keringanan bagi penghuninya karena amarah-Mu…

عَنْ غَضَبِكَ وَاْنتِقامِكَ وَ سَخَطِكَ وَ هذا ما لا تَقُومُ لَهُ السَّمواتُ

Karena murka-Mu. Bahkan langit dan bumi pun tak mampu menahan siksa hukuman itu.

وَالاَْرْضُ يا سَيِّدِى فَكَيْفَ لى وَ اَنَا عَبْدُكَ الضَّعيفُ الذَّليلُ

Apa lagi aku? Aku hambamu yang lemah, hina,

الْحَقيرُ الْمِسْكينُ الْمُسْتَكينُ يا اِلهى وَ رَبّى وَ سَيِّدِى وَ مَوْلاىَ

malang, papa. Ya Tuhanku,

لاِىِّ الاُْمُورِ اِلَيْكَ اَشْكُو وَ لِما مِنْها اَضِجُّ وَ اَبْكى لاِليمِ الْعَذابِ

apa yang akan kuadukan pada-Mu di sana nanti? Karena apa kelak aku akan menangis di sana? Apakah karena pedihnya siksaan,

وَ شِدَّتِهِ اَمْ لِطُولِ الْبَلاَّءِ وَ مُدَّتِهِ فَلَئِنْ صَيَّرْتَنى لِلْعُقُوباتِ مَعَ

atau karena lamanya aku akan disiksa? Jika seandainya Kau akan mengumpulkanku bersama

اَعْدآئِكَ وَ جَمَعْتَ بَيْنى وَ بَيْنَ اَهْلِ بَلاَّئِكَ وَ فَرَّقْتَ بَيْنى وَ بَيْنَ

musuh-musuh-Mu, bersama penduduk neraka-Mu, dan Kau pisah aku dari

اَحِبّاَّئِكَ وَ اَوْلياَّئِكَ فَهَبْنى يا اِلهى وَ سَيِّدِى وَ مَوْلاىَ وَ رَبّى

hamba-hamba kecintaan-Mu, maka ya Tuhan,

صَبَرْتُ عَلى عَذابِكَ فَكَيْفَ اَصْبِرُ عَلى فِراقِكَ وَ هَبْنى صَبَرْتُ عَلى

aku mungkin masih bisa bersabar atas siksaan itu. Namun bagaimana aku bisa bersabar atas perpisahan dari-Mu? Anggaplah aku tahan dengan

حَرِّ نارِكَ فَكَيْفَ اَصْبِرُ عَنِ النَّظَرِ اِلى كَرامَتِكَ اَمْ كَيْفَ اَسْكُنُ فِى

panasnya api neraka-Mu, lalu bagaimana aku bisa bersabar untuk ingin merasakan kasih-Mu. Bagaimana aku tinggal di neraka?

النّارِ وَ رَجاَّئى عَفْوُكَ فَبِعِزَّتِكَ يا سَيِّدى وَ مَوْلاىَ اُقْسِمُ صادِقاً لَئِنْ

Sedang harapanku adalah maaf-Mu. Maka demi kemuliaan-Mu, wahai Tuhanku, aku bersumpah,

تَرَكْتَنى ناطِقاً لاَضِجَّنَّ اِلَيْكَ بَيْنَ اَهْلِها ضَجيجَ الاْ مِلينَ وَ لاَصْرُخَنَّ

jika engkau membiarkanku dapat berbicara di sana, aku akan berteriak

اِلَيْكَ صُراخَ الْمَسْتَصْرِخينَ وَ لاََبْكِيَنَّ عَلَيْكَ بُكاَّءَ الْفاقِدينَ

di tengah-tengah mereka memanggil-Mu, menangis karena kehilangan-Mu,

وَ لاَُنادِيَنَّكَ اَيْنَ كُنْتَ يا وَلِىَّ الْمُؤْمِنينَ يا غايَةَ امالِ الْعارِفينَ يا

akan kupanggil nama-Mu: di manakah Engkau wahai pengayom orang-orang yang beriman!? Wahai harapan orang-orang arif, wahai

غِياثَ الْمُسْتَغيثينَ يا حَبيبَ قُلُوبِ الصّادِقينَ وَ يا اِلهَ الْعالَمينَ

pertolongan hamba-hamba yang memohon pertolongan, wahai kecintaan hati-hati yang tulus, wahai Tuhan semesta alam.

اَفَتُراكَ سُبْحانَكَ يا اِلهى وَ بِحَمْدِكَ تَسْمَعُ فيها صَوْتَ عَبْدٍ مُسْلِمٍ

Tegakah Engkau wahai Tuhanku yang kupuji, mendengar suara hamba-Mu di sana

سُجِنَ فيها بِمُخالَفَتِهِ وَ ذاقَ طَعْمَ عَذابِها بِمَعْصِيَتِهِ وَ حُبِسَ بَيْنَ

yang kesakitan terkurung api neraka-Mu karena pertentangannya, merasakan siksa-Mu karena maksiatnya, terperangkap di antara lapisan-lapisannya

اَطْباقِها بِجُرْمِهِ وَ جَريرَتِهِ وَ هُوَ يَضِجُّ اِلَيْكَ ضَجيجَ مُؤَمِّلٍ لِرَحْمَتِكَ

karena kejahatannya, sedang ia memelas dan memohon rahmat-Mu,

وَ يُناديكَ بِلِسانِ اَهْلِ تَوْحيدِكَ وَ يَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِرُبُوبِيَّتِكَ يا مَوْلاىَ

memanggilmu dengan lidah ahli Tauhid, bertawasul pada-Mu dengan rububiyah-Mu. Ya Rabbi,

فَكَيْفَ يَبْقى فِى الْعَذابِ وَ هُوَ يَرْجُوا ما سَلَفَ مِنْ حِلْمِكَ اَمْ كَيْفَ

bagaimana ia tetap berada dalam siksa sedang ia memohon apa yang ia dengar sebelumnya tentang ampun-Mu? Bagaimana

تُؤْلِمُهُ النّارُ وَ هُوَ يَأمُلُ فَضْلَكَ وَ رَحْمَتَكَ اَمْ كَيْفَ يُحْرِقُهُ لَهيبُها

api menyakitinya sedang ia senantiasa merenungi karunia dan rahmat-Mu?

وَ اَنْتَ تَسْمَعُ صَوْتَهُ وَ تَرى مَكانَهُ اَمْ كَيْفَ يَشْتَمِلُ عَلَيْهِ زَفيرُها

Engkau sendiri sedang mendengar suaranya, melihat di mana ia berada, yang sedemikian rupa disambar kobaran api

وَ اَنْتَ تَعْلَمُ ضَعْفَهُ اَمْ كَيْفَ يَتَقَلْقَلُ بَيْنَ اَطْباقِها وَ اَنْتَ تَعْلَمُ صِدْقَهُ اَمْ

padahal Kau tahu betapa ia lemah. Bagimana ia jatuh bangun di sana sedang Kau tahu ketulusannya?

كَيْفَ تَزْجُرُهُ زَبانِيَتُها وَ هُوَ يُناديكَ يا رَبَّهُ اَمْ كَيْفَ يَرْجُو فَضْلَكَ فى

Bangaimana para penjaga neraka menggiringnya dengan kasar sedang ia selalu merintih, “Ya Tuhanku…” Bagaimana ia mengharap kemurahan-Mu

عِتْقِهِ مِنْها فَتَتْرُكُهُ فيها هَيْهاتَ ما ذلِكَ الظَّنُ بِكَ وَ لاَالْمَعْرُوفُ مِنْ

namun Engkau meninggalkannya? Tidak, sungguh aku tidak menyangka Engkau akan seperti itu. Bukan seperti itu apa yang sering aku dengar

فَضْلِكَ وَ لا مُشْبِهٌ لِما عامَلْتَ بِهِ الْمُوَحِّدينَ مِنْ بِرِّكَ وَ اِحْسانِكَ

tentang kemurahan-Mu. Sama sekali tidak seperti bagaimana Engkau memperlakukan hamba-hamba yang mengesakan-Mu

فَبِالْيَقينِ اَقْطَعُ لَوْ لا ما حَكَمْتَ بِهِ مِنْ تَعْذيبِ جاحِديكَ وَ قَضَيْتَ

Dengan penuh yakin, jika seandainya Engkau tidak berjanji untuk menyiksa para pendosa-Mu, jika sebelumnya Engkau tidak

بِهِ مِنْ اِخْلادِ مُعانِديكَ لَجَعَلْتَ النّارَ كُلَّها بَرْداً وَ سَلاماً وَ ما كانَ

bertekat untuk mengekalkan musuh-musuh-Mu di sana, Engkau pasti telah menjadikan api neraka seluruhnya dingin dan tentram;

لاِحَدٍ فيها مَقَرّاً وَ لا مُقاماً لكِنَّكَ تَقَدَّسَتْ اَسْماَّؤُكَ اَقْسَمْتَ اَنْ

tidak akan ada satupun yang akan tinggal di sana. Namun amat suci nama-Mu. Engkau telah berjanji

تَمْلاَها مِنَ الْكافِرينَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنّاسِ اَجْمَعينَ وَ اَنْ تُخَلِّدَ فيهَا

untuk memenuhinya dengan orang-orang kafir, baik dari jin maupun manusia, dan mengkekalkan di dalamnya

الْمُعانِدينَ وَ اَنْتَ جَلَّ ثَناؤُكَ قُلْتَ مُبْتَدِئاً وَ تَطَوَّلْتَ بِالاِْنْعامِ مُتَكَرِّماً

orang-orang yang menentang. Engkau juga telah berkata sebelumnya, dan telah menganugerahkan nikmat-nikmat ini atas kedermawanan-Mu,

اَفَمَنْ كانَ مُؤْمِناً كَمَنْ كانَ فاسِقاً لا يَسْتَوُونَ اِلهى وَ سَيِّدى

seraya Kau katakan, “Apakah orang yang beriman sama dengan orang fasik? Sungguh berbeda.” Ya Ilahi, wahai junjunganku,

فَاَسْئَلُكَ بِالْقُدْرَةِ الَّتى قَدَّرْتَها وَ بِالْقَضِيَّةِ الَّتى حَتَمْتَها وَ حَكَمْتَها

maka aku memohon dengan kekuatan yang telah Kau kudratkan, dan dengan keputusan yang telah Kau putuskan dan pastikan,

وَ غَلَبْتَ مَنْ عَلَيْهِ اَجْرَيْتَها اَنْ تَهَبَ لى فى هذِهِ اللَّيْلَةِ وَ فى هذِهِ

dan telah Kau menangi siapapun yang Kau berlakukan itu atasnya, agar Kau memberikan daku di malam ini,

السّاعَةِ كُلَّ جُرْمٍ اَجْرَمْتُهُ وَ كُلَّ ذَنْبٍ اَذْنَبْتُهُ وَ كُلَّ قَبِيحٍ اَسْرَرْتُهُ وَ كُلَّ

dan detik ini juga, anugrah maaf atas segala kejahaan yang telah kujalani, juga dosa yang telah kulakukan, keburukan yang telah kusembunyikan, dan segala

جَهْلٍ عَمِلْتُهُ كَتَمْتُهُ اَوْ اَعْلَنْتُهُ اَخْفَيْتُهُ اَوْ اَظْهَرْتُهُ وَ كُلَّ سَيِّئَةٍ اَمَرْتَ

kebodohan yang telah kulakukan; baik diam-diam atau terang-terangan; kusembunyikan atau kutampakkan; dan segala nista yang telah kau perintahkan

بِاِثْباتِهَا الْكِرامَ الْكاتِبينَ الَّذينَ وَكَّلْتَهُمْ بِحِفْظِ ما يَكُونُ مِنّى

para malaikat mulia untuk mencatatnya, yang Kau percaya untuk mengingat apa yang telah kukerjakan

وَ جَعَلْتَهُمْ شُهُوداً عَلَىَّ مَعَ جَوارِحى وَ كُنْتَ اَنْتَ الرَّقيبَ عَلَىَّ مِنْ

dan Kau jadikan mereka saksi atas apa yang dilakukan anggota tubuhku. Engkau juga selalu ada di

وَراَّئِهِمْ وَالشّاهِدَ لِما خَفِىَ عَنْهُمْ وَ بِرَحْمَتِكَ اَخْفَيْتَهُ وَ بِفَضْلِكَ

belakang mereka, dan menyaksikan apa yang tidak mereka saksikan. Karena rahmat-Mu pula semua keburukan itu Kau tutupi.

سَتَرْتَهُ وَ اَنْ تُوَفِّرَ حَظّى مِنْ كُلِّ خَيْرٍ اَنْزَلْتَهُ اَوْ اِحْسانٍ فَضَّلْتَهُ اَوْ بِرٍّ

Aku juga memohon agar memenuhi nasibku ini dengan segala kebaikan yang Kau turunkan, cinta dan kasih sayang yang Kau anugerahkan;

نَشَرْتَهُ اَوْ رِزْقٍ بَسَطْتَهُ اَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ اَوْ خَطَاءٍ تَسْتُرُهُ يا رَبِّ يا رَبِّ

lingkupi aku dengan kebaikan yang Kau tebar, rizki yang kau gelar, pengampunan atas dosa, juga tutupi kejelekanku ini. Ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi.

يا رَبِّ يا اِلهى وَ سَيِّدى وَ مَوْلاىَ وَ مالِكَ رِقّى يا مَنْ بِيَدِهِ

Ya Allah wahai Tuhanku, Tuanku, dan pemilik diriku, wahai yang

ناصِيَتى يا عَليماً بِضُرّى وَ مَسْكَنَتى يا خَبيراً بِفَقْرى وَ فاقَتى

menguasai ikhtiarku, wahai yang tahu buruk dan malangnya aku, wahai yang mendengar fakir dan miskinnya hambamu ini,

يا رَبِّ يا رَبِّ يا رَبِّ اَسْئَلُكَ بِحَقِّكَ وَ قُدْسِكَ وَ اَعْظَمِ صِفاتِكَ

ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi, aku memohon pada-Mu demi hak-Mu, kudus-Mu, dan sifat-sifat agung-Mu…

وَ اَسْماَّئِكَ اَنْ تَجْعَلَ اَوْقاتى مِنَ اللَّيْلِ وَالنَّهارِ بِذِكْرِكَ مَعْمُورَةً

juga dengan nama-nama-Mu, agar Kau jadikan waktu-waktuku di malam dan siang hari penuh dengan dzikir pada-Mu

وَ بِخِدْمَتِكَ مَوْصُولَةً وَ اَعْمالى عِنْدَكَ مَقْبُولَةً حَتّى تَكُونَ اَعْمالى

khidmat untuk-Mu selalu, dan Kau terima amal-amalku; sehingga segala yang kulakukan

وَ اَوْرادى كُلُّها وِرْداً واحِداً وَ حالى فى خِدْمَتِكَ سَرْمَداً يا سَيِّدى يا

bagaikan wirid-wirid yang satu, dan aku selalu dalam keadaan berkhidmat untukmu.

مَنْ عَلَيْهِ مُعَوَّلى يا مَنْ اِلَيْهِ شَكَوْتُ اَحْوالى يا رَبِّ يا رَبِّ يا رَبِّ

Wahai sandaranku, wahai tempatku mengadukan kondisiku, ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi,

قَوِّ عَلى خِدْمَتِكَ جَوارِحى وَاشْدُدْ عَلَى الْعَزيمَةِ جَوانِحى وَ هَبْ لِىَ

kuatkanlah tubuh hambamu untuk berkhidmat, kokohkan tekatku, berilah aku

الْجِدَّ فى خَشْيَتِكَ وَالدَّوامَ فِى الاِْتِّصالِ بِخِدْمَتِكَ حَتّى اَسْرَحَ اِلَيْكَ

kesungguhan dalam berkhusyuk, istiqamah untuk selalu terus menerus berkhidmat, sehingga aku dapat bergegas menuju-Mu

فى مَيادينِ السّابِقينَ وَ اُسْرِعَ اِلَيْكَ فِى الْبارِزينَ وَ اَشْتاقَ اِلى

di medan-medan para kekasih-Mu yang menuju, menyusul menjadi yang terdepan, merindukan

قُرْبِكَ فِى الْمُشْتاقينَ وَ اَدْنُوَ مِنْكَ دُنُوَّ الْمُخْلِصينَ وَ اَخافَكَ مَخافَةَ

kedekatan dengan-Mu seperti para perindu lainnya, menjadi lebih dekat sebagaimana orang-orang yang ikhlas, takut akan azab-Mu

الْمُوقِنينَ وَ اَجْتَمِعَ فى جِوارِكَ مَعَ الْمُؤْمِنينَ اَللّهُمَّ وَ مَنْ اَرادَنى

seperti takutnya mereka yang yakin, lalu aku berkumpul di sisi-Mu dengan orang-orang yang beriman. Ya Allah, siapapun yang menginginkan keburukan untukku

بِسُوَّءٍ فَاَرِدْهُ وَ مَنْ كادَنى فَكِدْهُ وَاجْعَلْنى مِنْ اَحْسَنِ عَبيدِكَ نَصيباً

maka tolaklah, siapapun yang dengki padaku dengkilah padanya, dan jadikan aku hamba yang paling bagus nasibnya di sisi-Mu

عِنْدَكَ وَ اَقْرَبِهِمْ مَنْزِلَةً مِنْكَ وَ اَخَصِّهِمْ زُلْفَةً لَدَيْكَ فَاِنَّهُ لا يُنالُ ذلِكَ

dn paling dekat kedudukannya dengan-Mu, yang paling istimewa martabatnya di hadapan-Mu. Sungguh itu semua tidak akan dapat digapai

اِلاّ بِفَضْلِكَ وَ جُدْلى بِجُودِكَ وَاعْطِفْ عَلَىَّ بِمَجْدِكَ وَاحْفَظْنى

kecuali dengan karunia-Mu. Bermurah hatilah padaku dengan kemurah-hatian-Mu, torehkan perhatian-Mu padaku dengan keagungan-Mu

بِرَحْمَتِكَ وَاجْعَلْ لِسانى بِذِكْرِكَ لَهِجاً وَ قَلْبى بِحُبِّكَ مُتَيَّماً وَ مُنَّ

dengan rahmat-Mu jadikan lidah ini senantiasa menyebut-Mu dengan nyata, dan hatiku penuh cinta-Mu

عَلَىَّ بِحُسْنِ اِجابَتِكَ وَ اَقِلْنى عَثْرَتى وَاغْفِرْ زَلَّتى فَاِنَّكَ قَضَيْتَ

karuniakan daku jawaban doa, kurangi ketergelinciranku, ampuni kesalahanku. Sesungguhnya Engkau telah

عَلى عِبادِكَ بِعِبادَتِكَ وَ اَمَرْتَهُمْ بِدُعاَّئِكَ وَ ضَمِنْتَ لَهُمُ الاِْجابَةَ

memerintahkan hamba-hamba-Mu untuk menyembah-Mu, menyuruh mereka berdoa, dan Kau janjikan jawaban serta ijabah

فَاِلَيْكَ يا رَبِّ نَصَبْتُ وَجْهى وَ اِلَيْكَ يا رَبِّ مَدَدْتُ يَدى فَبِعِزَّتِكَ

maka kini kutengadahkan wajahku pada-Mu, dan kepada-Mu ya Tuhan kuangkat kedua tanganku,

اسْتَجِبْ لى دُعاَّئى وَ بَلِّغْنى مُناىَ وَ لا تَقْطَعْ مِنْ فَضْلِكَ رَجاَّئى

demi kesucian-Mu, jawablah doaku ini, sampaikan aku kepada harapanku, jangan Kau potong harapan ini terhadap kemurahan-Mu,

وَاكْفِنى شَرَّ الْجِنِّ وَالاِْنْسِ مِنْ اَعْدآئى يا سَريعَ الرِّضا اِغْفِرْ لِمَنْ لا

jagalah aku dari keburukan jin dan manusia, dari golongan musuh-musuhku… Wahai Tuhan yang cepat ridha-Nya, ampuni hamba

يَمْلِكُ اِلا الدُّعاَّءَ فَاِنَّكَ فَعّالٌ لِما تَشاَّءُ يا مَنِ اسْمُهُ دَوآءٌ وَ ذِكْرُهُ

yang tidak memiliki apapun selain doa. Sesungguhnya Engkau maha melakukan apapun yang Kau inginkan. Wahai yang nama-Nya adalah obat, dan mengingat-Nya

شِفاَّءٌ وَ طاعَتُهُ غِنىً اِرْحَمْ مَنْ رَأسُ مالِهِ الرَّجاَّءُ وَ سِلاحُهُ الْبُكاَّءُ يا

adalah kesembuhan, taat padanya adalah kekayaan, kasihi orang yang modalnya hanya harapan, senjatanya adalah tangisan, wahai

سابِغَ النِّعَمِ يا دافِعَ النِّقَمِ يا نُورَ الْمُسْتَوْحِشينَ فِى الظُّلَمِ يا عالِماً

yang selalu memberi nikmat, mencegah keburukan, wahai cahaya orang yang mencari pelita di kegelapan, wahai yang mengetahui

لا يُعَلَّمُ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَافْعَلْ بى ما اَنْتَ اَهْلُهُ وَ صَلَّى

tanpa diberi tahu, curahkanlah shalawat-Mu pada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan perlakukan daku sebagaimana menurutmu layak Kau perlakukan.

اللّهُ عَلى رَسُولِهِ وَالاْئِمَّةِ الْمَيامينَ مِنْ الِهِ وَ سَلَّمَ تَسْليماً كَثيراً

Semoga Allah senantiasa menyampaikan salam sejahtera shalawat kepada utusan-Nya dan para imam dari keluarganya sebanyak-banyaknya.

Sayyid Hasan Nasrallah : Peringatan Asyura Membawa Kita lebih dekat kepada Allah

Sekretaris Jenderal Hizbullah , Sayyid Hasan Nasrallah , mengatakan bahwa musuh bangsa Islam sedang meluncurkan peperangan habis-habisan melawan kita , pidato beliau kali ini menekankan pada pembahasan bahwa upacara peringatan Asyura adalah sesi di mana kita menyembah Allah dan penanganan masalah-masalah nasional'.

Sayyed Hasan Nasrallah pada malam pertama Muharram di kompleks Sayyid Al - syuhada di pinggiran selatan Beirut  mengatakan bahwa negara Islam telah menyaksikan kondisi sulit karena ketegangan meningkat dan hasutan sektarian yang semakin mengancam umat Islam selama tahun lalu.

Menanggapi beberapa Takfiri , yang menganggap bahwa upacara peringatan Asyura adalah sesi politeisme , Sayyid Nasrallah menekankan bahwa upacara berkabung (dalam peringatan Asyuro) adalah sesi di mana Allah sedang disembah dan isu-isu berbagai bangsa dibahas .

" Sesi ini adalah untuk shalat , membaca ayat-ayat dari Al-Quran , memenuhi instruksi para nabi ' ... kita anggap sebagai sesi yang membawa kita lebih dekat kepada Allah . "

Sementara itu, Hizbullah menghimbau masyarakat untuk bekerja sama dengan pasukan keamanan , tentara Libanon dan semua orang yang menjaga upacara tersebut .
" Situasi keamanan di daerah dan negara kita mengharuskan kita untuk mengambil langkah-langkah tersebut."

Berbicara tentang Islam , Sayyid Nasrallah menyerukan dunia untuk tidak menghakimi agama kita ini melalui perilaku buruk dari beberapa orang yang mengklaim mereka adalah Muslim dan melakukan kejahatan.
Beliau bertanya-tanya : " Apakah kita menilai Kristen melalui perilaku dari Amerika Serikat... ? "

Beliau mengkritik serangan pesawat tak berawak AS di Pakistan dan Afghanistan , pemimpin gerakan perlawanan tersebut mengatakan : " Setiap tahun , angkatan udara AS membunuh ribuan orang melalui serangan yang dilakukan oleh pesawat tak berawak . Namun tidak ada yang menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan perang."

Sumber : almanar.com
diterjemahkan oleh nagiest